Wednesday, December 1, 2010

Wana Wisata Coban Rondo Malang

Satu tahun yang lalu kami mengadakan kegiatan Camp Outbound aNd MoTivation TRaining (CONTRA) di wana wisata Coban Rondo yang dikelola oleh PT. PERHUTANI ALAM WISATA (PT PALAWI). Wana wisata ini cukup populer bahkan hampir setiap tahun menjadi tempat rujukan kegiatan-kegiatan outbound training bebrapa lembaga training yang bermarkas Surabaya dan kegiatan pengkaderan atau OSPEK yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa maupun Himpunan Mahasiswa Jurusan beberapa universitas di Jawa Timur.

Wana Wisata Coban Rondo memiliki suhu rata-rata sekitar 22 derajad Celcius dan memiliki debit air 80 liter per detik di musim kemarau dan menjadi 150 liter per detik pada musim hujan. Selain Coban Rondo, di lokasi ini masih ada dua coban/air terjun yang lain yaitu Coban Talun yang memiliki letak paling tinggi dan Coban Tegah yang terletak diantara keduanya.

Coban Rondo memiliki akses paling mudah diantara ketiganya karena jalannya yang sudah diaspal serta sudah terdapat berbagai macam fasilitas umum serta warung makan sehingga lokasi ini lebih ramai diantara ketiga coban.

Air Terjun Coban Rondo sendiri diberi nama berdasarkan kisah yang dipercayai secara turun-temurun oleh masyarakat di sekitar air terjun tersebut, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.

Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.

Wana wisata Coban Rondo terletak 32 km dari kota Malang, tepatnya di desa Pandesari, kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Lokasi Air Terjun Coban Rondo dapat ditempuh dengan kendaraan umum, baik dari kota Malang/Batu, Kediri, ataupun Jombang. Cukup Anda naik minibus jurusan Jombang-Malang atau sebaliknya, tergantung dari mana arah Anda, dan turun di Pujon, tepatnya Patung Sapi. Di patung sapi tersebut sudah siap tukang ojek mengantar Anda sampai ke lokasi air terjun.

PT PALAWI sebagai pengelola Wana Wisata Coban Rondo telah menyiapkan berbagai macam sarana pendukung bagi wisatawan maupun pengunjung umum. Fasilitas tersebut antara lain Vila dan Homestay yang bisa anda sewa dengan harga yang terjangkau. Selain itu ada pula wahana permainan high ropes berupa flying fox dan jembatan birma dan wisata berkebun sayur.

Bagi teman-teman yang berminat berwisata ke Coban Rondo dan berencana menginap silakan hubungi Bpak. Gunafi : 081333471512 (untuk pemesanan Vila) dan Bpak. Suroso : 085855243556 (untuk pemesanan tenda)

1 comments:

kak CONTRA itu acaranya siapa? anak2 kader atau umum?

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More