Monday, February 7, 2011

Bagaimana Mengolah dan Memanfaatkan Sampah dengan BAIK

Terkait pengalaman saya mengisi training dalam tulisan saya yang berjudul Green Training with AIESEC kali ini saya secara khusus akan membahas tentang pemanfaatan dan pengolahan libah sampah.

Masalah sampah tidak pernah berhenti bahkan akan semakin membesar seiring dengan pertumbuhan manusia yang terus meningkat. Kurangnya perhatian, dan sikap acuh tak acuh membuat semakin kompleksnya permasalahan yang ditimbulkan. Sering kita mendengar baik dari radio atau juga berita di televisi bahkan dikoran tentang permasalah sampah yang tak kunjung usai. Bahkan sering terjadi perdebatan dan persilangan pendapat antara banyak pihak baik pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan masyarakat maupun masyarakat dengan masyarakat itu sendiri.

Ada fakta-fakta yang mengejutkan mengenai sampah plastik, yaitu:
  • Butuh waktu 1000 tahun agar plastik dapat terdekomposisi
  • Saat terurai partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air
  • Proses pembakaran plastik yang tidak sempurna akan menjadi dioksin yang bisa menyebabkanpenyakit kanker, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
  • Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya.
  • Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat!
  • Jumlah timbunan sampah plastik nasional diperkirakan mencapai 26.400 ton per hari. (Data dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2007)
Ironis memang, di Negeri kita, kita masih lebih senang main salah-salahan daripada saling berpacu dan bergotong royong mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat terutama sampah. Mungkin di Daerah yang penduduknya masih jarang dan lahan terbuka masih banyak, masalah sampah belum menjadi isu penting, namun di Kota-Kota besar terutama di Jakarta masalah sampah adalah “Kambing Hitam” segala permasalahan yang muncul kemudian seperti Banjir dan Drainase yang mampet. Momok itu seakan terus menghantui Ibu Kota setiap saat terlebih seperti sekarang di Musim Penghujan, masalah sampah menjadi perhatian sendiri dan sering kita lihat di pintu-pintu air di Ibukota, para Petugas Dinas Kebersihan lebih giat membersihkan timbunan sampah yang menutupi dan menyumbat pintu air tersebut.

Disisi lain, melimpahnya sampah menjadikan sebuah Peluang Bisnis Baru yang sangat menjanjikan. Bukan sedekar memulung sampah, namun lebih tepatnya adalah Mendulang Emas Di Tumpukan Sampah. Mungkin sudah banyak cerita sukses yang kita dengar atau bahkan kita saksikan tentang seseorang yang memanfaatkan sampah menjadi suatu barang baru yang bernilai jual tinggi. Atau mungkin Anda sendiri memiliki sebuah usaha yang memanfaatkan sampah sebagai bahan bakunya. Banyak sekali kreasi yang bisa kita lakukan dengan sampah yang menurut sebagian orang “tidak berguna” itu, dan berikut adalah beberapa ide dan kreasi nyata dari sampah.

1. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau disingkat PLTSa adalah sebuah proyek real dari Pemprov Bekasi untuk mengatas masalah yang ditimbulkan TPA Bantar Gebang, tempat yang biasa disebut “Tempat Sampah Ibukota“. Proyek yang menelan dana 39 Miliar ini telah beroperasi bulan April 2010 lalu. Generator pada PLTSa digerakkan dengan bahan baku Gas Metana yang dihasilkan pada proses pengolahan sampah. Dengan adanya PLTSa Bantar Gebang diharapkan akan menambah pasokan listrik untuk operasional TPA Bantar Gebang sendiri dan juga untuk wilayah disekitarnya.

Pembangkit Listrik ini selain dapat mengurangi dampak polusi sampah dan efek pemanasan global yang ditimbulkan oleh zat perusak ozon dari sampah, juga dapat menjadi Energi Alternatif yang memang sedang ramai dibicarakan dan digagas.

2. Paket Wisata Sampah Di TPA Bantar Gebang

Mungkin bagi Anda ini “Ide Gila”, namun inilah yang sedang dicanangkan Pemerintah untuk mengatasi masalah sampah. Mungkin Anda berfikir siapa orang yang mau berwisata ke gundukan sampah? Yup, saya pun berfikir demikian dan ketika membaca sebuah artikel di koran saya berfikir “Ini Ide Tergila Pemerintah” selain ‘ide-ide gila’ Pemerintah lainnya yang biasa kita dengar dan tonton di Televisi. Namun setelah membaca dengan seksama baruah saya berkata “Ini Ide Brilian”, kenapa? Karena ternyata sampah-sampah tersebut disusun sedemikian rupa membentuk sebuah bukit sampah, kemudian bukit sampah tersebut ditanami rumput, bunga dan pepohonan sehingga tampak enak dipandang.

Selain bisa menjadi salah satu solusi cerdas, keberadaan Bukti Sampah yang hijau juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat makan ternak warga. Dan tentunya dengan komitmen dari Pemerintah, bukan tidak mungkin beberapa tahun kedepan Indonesia akan menjadi Negara yang memilikiPaket Wisata Sampah.

3. Duar Ulang Limbah Kertas


Kita juga bisa ikut "mendulang Emas" dari timbunan sampah yang berserakan disekitar kita yaitu dengan mendaur ulang limbah kertas menjadi produk kertas daur ulang yang bisa dimanfaatkan lagi. Daur ulang limbah kertas ini sangat bermanfaat baik dari segi ekonomi maupun dari segi wawasan lingkungan. Dari segi ekonomi kita dapat berkreasi membuat sebuah kerajinan baru dengan limbah kertas seperti Kotak Tisu Hias, Box, Lampion dan lain-lain yang berbahan dari limbah kertas. Dari segi wawasan lingkungan sendiri, kita akan turun membantu mengurangi sampah dan dalam skala besar bisa mengurangi penebangan liar dan efek pemanasan global.

4. Kerajinan dari Limbah Plastik


Limbah Plastik juga dapat kita manfaatkan menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi dan dapat dijual. Seperti yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa dengan mendirikan usaha keraji daur ulang sampah, sebuah usaha yang terinspirasi dari pokok permasalahan pada sampah plastik yaitu lamanya waktu sampah plastik untuk terdekomposisi.

Sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama agar dapat terdekomposisi, yaitu hancur secara sempurna di alam bebas. Bila plastik dibakar maka akan melepaskan partikel aditif yang dapat menyebabkan penyakit kanker, gangguan syaraf, dan penurunan IQ. Begitu pula bila ditimbun juga akan mencemari bumi dan air selain itu akan mengganggu pemandangan dan bahkan bisa menyebabkan banjir saat tumpukan sampah plastik menyumbat saluran air.

Sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi aneka barang kerajinan yang bernalai ekonomi tinggi, contohnya tas laptop, tas belanja, tas backpack, dompet, bunga hias, wadah mungil, dan juga mainan. Bila anda tertarik dengan barang-barang tersebut, silakan kunjungi link ini

5. Pembuatan Pupuk Kompos

Salah satu penyumpang sampah terbesar di Ibukota Jakarta adalah sampah rumah tangga seperti sisa-sisa sayuran, kulit buah, daun pembungkus tempe, dan lain-lain yang kebanyakan justru sampah-sampah organik yang bisa langsung dimanfaatkan kembali melelalui proses fermentasi sederhana. Mungkin Anda sudah sering membaca cara-cara membuat Kompos yang biasa dibuat dengan bantuan bakteri pengurai yang ditambahkan kedalam sampah organik dan bahan-bahan campuran lain. Tapi tahukan Anda bahwa sebenarnya ada sebuah cara mudah tanpa perlu bahan lain selain sampah organik itu sendiri dalam membuat Kompos?


Cara ini sangat cocok untuk Anda yang tinggal di Komplek-Komplek perumahan yang lahannya sangat sempit dan terbatas. Anda cukup membuat lubang dengan diameter 50-60 cm dengan kedalam 100-150 cm kemudian Anda beri penutup agar tidak membahayakan Anak-Anak Anda. Nah, silahkan masukkan sampah-sampah Organik Anda kedalam lubang tersebut sampai kira-kira berjarak 10-20 cm dari permukaan tanah, kemudian alasi dengan tanah tumpukan sampah tersebut dan tunggu sampai kira-kira 1 bulan kemudian Anda dapat menanami lubang tersebut dengan bibit pohon atau bunga. Anda juga dapat langsung menanami lubang tersebut dengan bibit pohon atau bunga bila Anda tidak mau menunggu lama.

Memang cara ini tidak komersil dan hasilnya tidak sama seperti pembuatan Kompos yang konversional, tapi cara ini sangat bermanfaat untuk mengurangi sampah rumah tangga khususnya sampah organik. Dan bila setiap rumah disebuah komplek perumahan menerapkan cara ini, insyAllah semoga beberapa tahun kedepan sampah benar-benar menjadi sahabat manusia dan bukan menjadi mimik yang menakutkan.

Bila Anda belum tahu cara membuat Kompos secara konvensional dan ingin mengetahui cara membuat Pupuk Kompos, Anda dapat membacanya di sini.

Sebenarnya masih banyak Cara Mendulang Emas di tumpukan sampah, namun Saya hanya memberikan beberapa contoh nyata yang kongkrit yang telah dilaksanakan baik Pemerintah maupun Masyarakat pada umumnya. Saya dan Anda pun bisa seperti mereka, meniru mereka dan menjadi inspirasi bagi lingkungan kita dalam Pelestarian Lingkungan dan Upaya Menanggulangi Sampah.


Bila semua elemen dapat melakukan hal-hal kecil seperti memilah sampah, membuat bio pori dan peduli terhadap sampah, bukan tidak mungkin beberapa generasi kedepan anak dan cucu kita bisa terbebas dari masalah krusial yang tak kunjung usai yaitu Sampah dan Banjir di Negeri ini. Semoga artikel singkat ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda.


Mari bersahabat dengan sampah, dan Jadikan Sampah Sebagai Ladang Emas bagi Anda.

3 comments:

Keren gan untung masih banyak orang Indoesia yang kreatif untuk mengolah sampah menjadi barang yang indah dipandang mata..

yg.terpenting sesuai tujuannya mengatasi sampah,meskipun berhasil pembuatannya tetapi sampah masih menumpuk ya itu namanya belum berhasil don.

@tanah dijual:
mari kita lestarikan lingkungan, untuk masa depan kita dan anak cucu kita kelak

@salikun:
tiap proses pengolahan diatas memang masih menghasilkan samapah, namun yang ditekankan disini adalah pengurangan volume sampah dengan memanfaatkannya.. volume sampah setelah diolah dengan metode-metode diatas memang hanya mampu mengurangi volume sampah yang dipakai sebagai bahan baku kurang lebih sebesar 90%

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More